POTENSI DAN PERSEBARAN SUMBER DAYA UNTUK PENYEDIAAN BAHAN INDUSTRI

POTENSI DAN PERSEBARAN SUMBER DAYA UNTUK PENYEDIAAN BAHAN INDUSTRI
Indonesia sangat kaya akan sumber daya alam, baik berupa pertanian, maupun perkebunan. Hasil dari sumber daya alam ini harus diolah agar memberikan nilai tambah dan nilai jual. Pengolahan hasil sumber daya alam disebut agroindustri.
Agroindustri bermanfaat membuka lapangan kerja di perdesaan sehingga mencegah terjadinya urbanisasi. Oleh karena itu, pembangunan agroindustri di Indonesia harus berbasis sumber daya alam Nusantara bukan dari hasil impor. Selain sumber daya tersebut Indonesia juga masih memiliki potensi sumber daya yang merupakan bahan dasar industri. Potensi sumber daya tersebut diantaranya adalah sumber daya mineral barang tambang, kehutanan dan sumber daya air.

Potensi dan Persebaran Sumber Daya Mineral dan Barang Tambang sebagai Bahan Industri
Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi sumber daya alam yang sangat melimpah. Salah satu sumberdaya alamnya adalah mineral dan barang tambang Bahkan menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menduduki peringkat ke-6 sebagai negara yang kaya akan sumber daya tambang. Selain itu, dari potensi bahan galiannya untuk batubara, Indonesia menduduki peringkat ke-3 untuk ekspor batubara, peringkat ke-2 untuk produksi timah, peringkat ke-2 untuk produksi tembaga, peringkat ke-6 untuk produksi emas.

Potensi dan Persebaran Sumber Daya Kehutanan
Secara astronomis wilayah Indonesia dilalui garis khatulistiwa sehingga beriklim tropis dan memiliki bioma hutan hujan tropis yang selalu lembab sepanjang tahun. Keanekaragaman hayati yang berada di dalam hutan hujan tropis sangatlah tinggi. Hal ini menjadi potensi sumber daya yang besar dalam penyediaan bahan baku industri. Potensi sumber daya hutan tersebut dapat berupa kayu dan non kayu.
Potensi hutan berupa kayu ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, bahan baku kertas, bahan baku industri meubel dan lain sebagainya. Setidaknya terdapat 4000 jenis kayu yang keberadaannya tersebar di nusantara. Lebih dari 250 jenis kayu tersebut merupakan kayu dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi. Diantara jenis – jenis kayu tersebut adalah :
  1. Kayu Jati
Kayu jati memiliki tekstur yang keras dan awet karena terdapat minyak di dalamnya. Hal ini membuat kayu jati banyak dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat interior rumah. Selain sebagai interior rumah, kayu jati juga digunakan sebagai atap dan tiang penyangga rumah- rumah tradisional jawa. Kayu jati yang sudah diolah juga bisa dimanfaatkan untuk membuat kapal dan konstruksi jembatan. Semua manfaat yang bisa diperoleh dari kayu jati membuat kayu ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
  1. Kayu Meranti
Kayu meranti berasal dari berbagai jenis pohon meranti, diantaranya adalah meranti hitam batang, balangeran, tengkawang gunung, dan meranti buaya bukit. Jenis- jenis pohon meranti tersebut menghasilkan kayu meranti merah. Persebarannya meliputi hutan- hutan di Pulau Kalimantan dan Sumatera. Kayu meranti sering dimanfaatkan sebagai kayu konsrtuksi, penyekat ruangan dalam bangunan, bahan pembuatan meubel dan berbagai interior dalam rumah. Selain menghasilkan kayu, pohon meranti juga menghasilkan resin, yaitu sejenis getah yang keluar dari batang pohon.
  1. Kayu Cendana
Kayu cendana dihasilkan dari pohon dengan nama latin Santalum album yang persebarannya terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kayu cendana memiliki aroma yang wangi. Itulah nilai lebih dari kayu cendana dibandiingkan jenis kayu lainnya.
Pemanfaatan kayu cendana diantaranya adalah sebagai bahan pembuatan aroma terapi, sebagai campuran parfum, serta bahan pembuatan sarung keris.
  1. Kayu Akasia
Pohon Akasia memiliki nama latin Acacia mangium. Pohon akasia banyak ditemukan di hutan- hutan Jawa Barat. Pada awalnya, kayu akasia dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kertas. Banyak pabrik kertas yang mencari pohon akasia dengan usia berkisar antara 3 sampai 5 tahun. Perkembangan selanjutnya, kayu akasia juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan furnitur. Hal ini membuat permintaan kayu akasia oleh industri meubel maupun kertas semakin meningkat.
  1. Rotan
Rotan adalah hasil hutan bukan kayu yang tumbuh alami d hutan-hutan tropis, namun saat ini banyak dibudidayakan karena memiliki banyak manfaat.
Rotan dapat dijadikan sebagai sumber mata pencaharian dan menyerap tenaga kerja. Nilai ekonomi terpenting dari rotan adalah batangnya. Batang rotan banyak dimanfaaatkan untuk bahan anyaman, kerajinan, kerangka mebel, tali pengikat dan perabot rumah tangga.

Potensi dan Persebaran Sumber Daya Air
Secara nasional, ketersediaan air di Indonesia mencapai 694 milyar meter kubik per tahun. Jumlah ini pada dasarnya adalah potensi yang dapat dimanfaatkan, namun faktanya saat ini baru sekitar 23 % yang sudah termanfaatkan untuk berbagai keperluan. Sekitar 20 persen yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air baku rumah tangga, kota dan industri, 80 persen lainnya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan irigasi.
Di indonesia Persebaran sumber daya airnya tidak merata, Contohnya di wilayah barat untuk sumber daya airnya cukup besar namun di timur dan selatan kurang. Hal ini diperparah karena bertambahnya jumlah penduduk yang tidak merata, seperti di pulau jawa yang hanya 7% dari luas lahan di Indonesia, sekitar 65% penduduk Indonesia tinggal di pulau ini dan potensi airnya hanya 4,5 % dari potensi air di Indonesia, sehingga hal ini ketersediaan air di tiap-tiap wilayah tidak sama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANUMBU CATUR

KARAKTERISTIK BIOMA DUNIA

PENGETAHUAN DASAR PEMETAAN (PETA)